Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Rabu, 24 Oktober 2012

desa tempatku


Saya tinggal di desa bilaporah tepatnya di JL. Raya kobungan bilaporah barat kecamatan socah kabupaten bangkalan. Saya tinggal dirumah yang sederhana bersama kedua orang tua, kakak laki-laki, dan adik perempuan saya. Saya tinggal didekat pasar, sehinggan untuk membeli segala kebutuhan sangat mudah kami peroleh. Menurut saya, desa bilaporah merupakan salah satu desa yang besar dan luas yang ada di kabupaten bangkalan. Desa bilaporah di kepalai oleh bapak H. MUN’IM yang masih ada hubungan/kerabat dengan keluargaku.
Jalan di bilaporah merupakan akses untuk menuju ke berbagai rumah warga dan menuju ke desa jaddih. Kita juga bisa melewati jalan tersebut menuju burneh namun dengan perjalanan yang cukup menyita waktu. Jalan raya bilaporah sangat ramai dilalui oleh beberapa kendaraan yang lalu lalang lewat dijalan itu seperti mobil, sepeda motor, truk, becak, delaman begitu juga bus dapat lewat dijalan tersebut. Begitu juga kendaraan yang lain.
Namun, jalan tersebut sering rusak dan sering juga diperbaiki dan kadang telat dalam pengerjaannya. Jalan tersebut sering rusak karena selalu dilewati oleh mobil-mobil besar seperti truk yang mengangkut batu yang berasal dari bukit jaddih menuju ke kota. sehingga sering rusak dan membuat orang-orang disekitar jalan sedikit pening dengan bunyi mesin truk yang setiap waktu lewat dijalan tersebut
Selain menyebabkan jalan rusak, dengan lewatnya truk-truk terutama disiang hari menimbulkan debu-debu berterbangan sehingga akan mengganggu pengendara lain dengan asapnyamaupun rumah-rumahyang dipinggir jalan tersebut akan menyebabkan gangguan sistem pernafasan. Bilaporah juga terkenal akan salaknya yang besar-besar dan rasanya yang manis. Karena didesa bilaporah mayoritas penduduknya menanam pohon salak di pekarangan rumah mereka atau di kebunnya. Sehingga mereka dapat menghasilkan uang dengan menjual salak kepada konsumen.
Bilaporah bukan desa yang ketinggalan zaman, karena disana juga ada tempat akses internet sehingga para remaja atau masyarakat yang lain dapat mencari informasi melalui internet, bisa facebook-an, twitter-an, chatting-an, dll. Namun sayang, para remaja disana banyak juga yang putus sekolah ada juga yang melanjutkan pendidikannya, ada juga yang ada dipondok pesantren tapi akhirnya berhenti juga karena mereka (terutama remaja putri) dijodohkan oleh orang tuanya. Saya sangat bersyukur sekali dapat menimba ilmu samapi saat ini. Kalau tidak, saya tidak tahu dech nasibku seperti apa. Apalagi tidak bisa mengerjakan tugas membuat blog ini.



0 komentar:

Posting Komentar